Komunikasi Konseling
Ini info buat for Cowers CLC, tentang apa sih itu Komunikasi Konseling Gimana sih cara baiknya ? Nahh ini dia infonya!
Komunikasi
mengandung arti bersama-sama (common).
Istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin, yaitu communicatio yang berarti pemberitahuan atau pertukaran. Kata
sifatnya communis, yang bermakna umum
atau bersama-sama (Wiryanto 2004: 5). Everett Rogress dan Lawrence (dalam
Wiryanto, 2004: 6) menyatakan bahwa komunikasi adalah suatu proses dimana dua
orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi antara satu sama
lain, yang pada gilirannya terjadi pengertian yang mendalam
Menurut
Dance (dalam Suryanita, 2011) komunikasi dalam konseling adalah suatu proses
pemindahan informasi antara dua orang manusia (konselor-konseli) atau lebih
yang menimbulkan respon, dengan menggunakan simbol-simbol yang dipahami
bersama. Berdasarkan pengertian istilah-istilah
di atas, dapat disimpulkan bahwa komunikasi dalam konseling merupakan suatu
proses pemindahan/ penyampain informasi, pikiran dan sikap antara konselor dan
konseli, terjadi dalam konteks tertentu, mempunyai pengaruh tertentu dan ada
kesempatan untuk melakukan umpan balik sehingga dapat meningkatkan pemahaman
informasi diantara kedua belah pihak.
Komunikasi disebut
efektif apabila tercapai saling pemahaman atau penerima menginterpretasikan
pesan yang di terimanya sebagaimana dimaksudkan oleh pengirim (komunikator). Keefektifan
komunikasi antar pribadi menurut Moss dan Tubbs (2000: 23) ada lima kriteria
yang harus di penuhi:
1.
Pemahaman
Maksudnya
komunikasi dianggap efektif apabila penerima (komunikan) menerima pemahaman
yang cermat atas pesan yang disampaikanya. Misalnya seorang konselor
(komunikator) memberikan pesan pada konseli (komunikan) bahwa konseli hendaknya
menyusun program kerja keseharianya, dan si konseli mengerjakan semua yang
diperintahkan oleh konselor, maka komunikasi antara konselor dan konseli sudah
bisa di katakana efektif.
2.
Kesenangan
Maksudnya bahwa
dalam komunikasi tercipta hubungan yang menyenangkan seperti suasana yang
kondusif, ngobrol bersama, saling tegur sapa, dan lain sebagainya. Contoh: pada
saat terjadi komunikasi antara seorang konselor dengan konseli, pada saat itu
terjadi saling tegur sapa, mengobrol bersama dan ada feedback dari keduanya maka akan terciptalah suasana yang
menyenangkan dan kondusif.
3.
Pengaruh pada sikap
Maksudnya setelah
berkomunikasi maka sikap komunikan menjadi berubah dan tentunya ke arah yang
positif. Contohnya: ada seorang konseli datang ke konselor untuk menyelesaikan
masalah-maalah yang ada pada dirinya, dan si konselor memberikan solusi tentang
masalah yang ada pada diri konseli dan setelah beberapa hari si konseli
ternyata sudah bisa mengatasi masalah yang ada pada dirinya serta bisa merubah
sikapnya menjadi lebih baik dari sebelumnya.
4.
Hubungan yang semakin baik
Maksud dari
pernyatan di atas adalah bahwa melalui komunikasi antar pribadi seseorang dapat
memperbaiki hubunganya. Contoh: pada saat pembicaraan antara konselor dengan konseli
terjadi kesalahpahaman penafsiran terhadap pesan yang disampaikan sehingga
terjadi adu mulut, maka dengan komunikasi antar pribadi yang lebih efektif
dapat mengurangi kesalah pahaman di antara mereka, sehingga mereka yang semula
salah paham dapat menjadi baik.
5.
Tindakan
Maksudnya bahwa melalui
komunikasi antar pribadi, komunikan tidak hanya memahami pesan yang disampaikan
tetapi juga melakukan tindakan sesuai yang diharapkan komunikator atau ikut
berpartisipasi. Sebagai contoh: dalam proses konseling (komunikasi antar
pribadi) telah terjadi kesepakatan bersama bahwa konseli (komunikan) akan
melakukan tindakan tertentu, sesuai dengan isi dan proses layanan yang diterimanya,
namun konseli tidak melakukan apa yang telah disepakati bersama, maka komunikasi
antar pribadi tersebut dikatakan tidak efektif.
0 Response to "Komunikasi Konseling"
Posting Komentar