BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Sangat banyak masalah – masalah di
lingkungan kita sehari-hari baik itu dilingkungan keluarga, sekolah,
perkuliahan, perkantoran, medis, serta lingkungan masyarakat yang tidak dapat
diselesaikan dengan pengajaran atau aturan-aturan yang berlaku dalam suatu
lingkungan tertentu, untuk menyelesaikan masalah pada setiap individu sangat di
perlukan Bimbingan dan Konseling, tapi sebelum itu agar Bimbingan
dan Konseling dapat terlaksana dengan baik, salah satu syarat yang perlu dan
mutlak adalah di kuasainya dasar-dasar Bimbingan dan Konseling yang
tepat oleh semua personil yang terlibat dalam kegiatan pelayanan Bimbingan dan
Konseling.
B. Rumusan
masalah
Dari latar belakang di atas, dapat
dirumuskan masalahnya sebaga berikut:
1. Apa
pengertian dan tujuan dan BK?
2. Pelayanan
apa saja yang ada didalam BK?
3. Apa
saja jenis-jenis bidang layanan BK?
4. Apa saja kegiatan pendukung BK?
5. Apa pengertian media BK?
6. Apa tujuan dan fungsi menggunakan
media BK?
7. Bagaimana prosedur pengembangan BK?
8. Apa
saja jenis-jenis media BK?
C. Tujuan
Adapun tujuan yang diharapkan dari penulisan ini adalah:
1.
Agar
pembaca atau konselor mempunyai wawasan, pengetahuan, keterampilan, nilai, dan
sikap pada masing-masing bidang pengembangan.
2.
Agar
pembaca atau konselor mampu mengembangkan kekereatifannya dalam berbagai
setting pelayanan bimbingan dan konseling.
3.
Diharapkan
dapat memahami pengertian, tujuan, pokok-pokok, dan kemungkinan pelaksanaan
layanan orientasi dan informasi, penempatan dan penyaluran, bimbingan belajar,
konseling perorangan, serta bimbingan dan konseling kelompok.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Dan Tujuan Bk
Secara etimologis, bimbingan dan
konseling terdiri atas dua kata yaitu “bimbingan” (terjemahan dari kata “guidance”)
dan “konseling” (diambil dari kata “counseling”). Dalam praktik,
bimbingan dan konseling merupakan satu kesatuan kegiatan yang tidak
terpisahkan.Keduanya merupakan bagian yang integral.
1. Pengertian
Bimbingan
a) Pengertian
Bimbingan Secara Etimologi
Istilah “bimbingan” merupakan
terjemahan dari kata “guidance”. Kata “guidance”yang kata
dasarnya “guide”memiliki beberapa arti :
a) Menunjukkan jalan (showing the way),
b) Memimpin (leading),
c) Memberikan
petunjuk (giving instruction),
d) Mengatur
(regulating),
e) Mengarahkan
(governing), dan
f) Memberi
nasihat (giving advice).
b) Pengertian
Bimbingan Secara Terminologi
Bimbingan berarti : bantuan yang
diberikan oleh pembimbing kepada individu agar individu yang dibimbing mencapai
kemandirian dengan mempergunakan berbagai bahan, melalui interaksi, dan
pemberian nasihat serta gagasan dalam suasana asuhan dan berdasarkan
norma-norma yang berlaku.
2. Pengertian
Konseling
a) Pengertian
Konseling Secara Etimologi
Istilah konseling diadopsi dari
bahasa Inggris “counseling” di dalam kamus artinya dikaitkan dengan
kata “counsel” memiliki beberapa arti, yaitu nasihat (to obtain
counsel), anjuran (to give counsel), dan pembicaraan (to take
counsel). Berdasarkan arti di atas, konseling secara etimologis berarti
pemberian nasihat, anjuran, dan pembicaraan dengan bertukar pikiran.
b) Pengertian
Konseling Secara Terminologi
Kesimpulan yang dapat diambil
mengenai pengertian KONSELING adalah: kontak atau hubungan timbal balik
antara dua orang (konselor dan klien) untuk menangani masalah klien, yang
didukung oleh keahlian dan dalam suasana yang laras dan integrasi, berdasarkan
norma-norma yang berlaku untuk tujuan yang berguna bagi klien.
Berdasarkan uraian di atas, dapat
disimpulkan bahwa pengertian Bimbingan dan Konseling (BK) adalah
proses bantuan atau pertolongan yang diberikan oleh pembimbing (konselor)
kepada individu (konseli) melalui pertemuan tatap muka atau hubungan timbal
balik antara keduanya, agar konseli memiliki kemampuan atau kecakapan melihat
dan menemukan masalahnya serta mampu memecahkan masalahnya sendiri.
3.
Tujuan BK
Bimbingan dan konseling merupakan pelayanan
bantuan untuk individu/kelompok agar mandiri dan berkembang secara optimal
dalam hubungan pribadi, sosial, belajar, karier; melalui berbagai jenis layanan
dan kegiatan pendukung atas dasar norma-norma yang berlaku.Tujuan bimbingan dan
konseling, yaitu untuk membantu memandirikan individu dalam mengembangkan
potensi-potensi mereka secara optimal.
Secara Umum, Ada 5 tujuan yang akan
di capai siswa dengan usaha bimbingan dan konseling di sekolah:
a. Untuk
mengenal diri sendiri dan lingkungannya.
Dengan mengenal diri sendiri dan
lingkungannya, diharapkan individu dapat melihat hubungan dan kemungkinan yang
tersedia serta memperkirakan apa yang dapat mereka capai sesuai dengan diri
mereka sendiri. Dengan kata lain mereka mampu untuk mengenal kelebihan dan kekurangan
mereka.
b. Untuk dapat menerima
diri sendiri dan lingkungan secara positif dan dinamis.
Maksudnya mereka dapat menerima
keterbatasan yang mereka miliki, dengan mengenal keterbatasan diharapkan mereka
mampu menerima apa yang ada atau apa adanya yang
terdapat pada diri mereka secara positif dan dinamis.
c. Untuk dapat mengambil
keputusan sendiri tentang berbagai hal.
Penyataan menunjukan bahwa seseorang
yang dapat menentukan sendiri dari suatu hal tanpa dipaksa oleh pihak lain,
akan memberikan kepuasan tersendirimbagi dirinya sendiri.
d. Untuk dapat mengarahkan diri sendiri.
Sejalan dengan tujuan sebelumnya,
bimbingan dan konseling menginginkan agar padaakhirnya individu mampu
mengarahkan diri mereka sendiri yang di dasarkan pada keputusan yang mereka
ambil sesuai dengan apa yang ada pada diri mereka.
5. Untuk dapat mewujudkan diri
sendiri.
Dengan pengenalan diri dan
lingkungan, mengambil keputusan sendiri, dan dengan mengarahkan diri sendiri,
akirnya di harapkan idividu dapat mewujudkan dirinya sendiri.
B. Jenis-Jenis Pelayanan Bk
a) Layanan Orientasi
Layanan orientasi adalah layanan
bimbingan yang dilakukan untuk memperkenalkan individu atau seseorang terhadap lingkungan
yang baru dimasukinya.Yang bertujuan untuk membantu individu agar mampu
menyesuaikan diri terhadap lingkungan atau situasi yang baru.Isi layanan
orientasi adalah berbagi hal berkenaan dengan suasana, lingkungan, dan
objek-objek yang baru bagi individu.Hal tersebut melingkupi bidang-bidang
layanan bimbingan konseling.
b) Layanan Informasi
Layanan informasi merupakan suatu
layanan yang berupa memenuhi kekurangan individu akan informasi yang mereka
perlukan. Layanan orientasi sangat perlu diselenggarakan karena tiga hal. Pertama, membekali
individu dengan pengetahuan tentang lingkungan yang diperlukan untuk memecahkan
masalah yang dihadapi berkenaan dengan lingkungan sekitar, pendidikan, jabatan,
maupun sosial budaya.Kedua, memungkinkan individu dapat menentukan
ara hidupnya. Ketiga, setiap individu adalah unik, keunikan
itu akan membawakan pola-pola pengambilan keputusan dan bertindak yang
berbeda-beda disesuaikan dengan aspek-aspek kepribadian masing-masing individu.
Dengan ketiga alasan itu, layanan informasi merupakan kebutuhan yang amat
tinggi tingkatannya.
c) Layanan Penempatan dan Penyaluran
Layanan penempatan adalah
usaha-usaha membantu siswa merencanakan masa depannya selama masih seolah dan
sesudah tamat, memilih program studi lanjutan sebagai persiapan untuk kelak
memangku jabatan tertentu. Yang bertujuan supaya siswa bisa menempatkan diri
dalam program studi akademik dan lingkup kegiatan nonakademik yang menunjang
perkembangannya serta semakin merealisasikan rencana masa depan.
d) Layanan Pembelajaran
Layanan pembelajaran merupakan
layanan yang memungkinan pesertadidik mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar
yang baik dalam menguasaimateri belajar atau penguasaan kompetensi yang cocok
dengan kecepatan dankemampuan dirinya serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan
belajar lainnya,dengan tujuan agar peserta didik dapat mengembangkan sikap dan
kebiasaanbelajar yang baik. Layanan pembelajaran berfungsi untuk pengembangan,
menambah wawasan dan pemahaman, serta mengarahkan penilaian dan sikap, dalam
rangka memenuhi kebutuhan dan mengatasi masalah-masalahnya.
e) Layanan Konseling Perorangan
Layanan konseling perorangan
merupakan layanan yang memungkinanpeserta didik mendapatkan layanan langsung
tatap muka (secara perorangan)dengan guru pembimbing untuk membahas dan
mengentaskan permasalahan yangdihadapinya dan perkembangan dirinya. Tujuan
layanan konseling perorangan adalah agar peserta didik dapat mengentaskan
masalah yang dihadapinya.Yang bertujuan agar klien memahami kondisi dirinya
sendiri, lingkungannya, permasalahan-permasalahan yang dialami, kekuatan dan
kelemahan dirinya sehingga klien mampu mengatasinya.
f) Layanan Bimbingan Kelompok
Apabila konseling perorangan
menunjukan layanan kepada individu atau klien orang-perorangan, maka bimbingan
dan konseling kelompok mengarahkan layanan kepada sekelompok individu.Dengan
satu kali kegiatan, layanan kelompok itu memberikan manfaat atau jasa kepada
sejumlah orang. Layanan bimbingan kelompok merupakan layanan yang memungkinan
sejumlah peserta didik secara bersama-sama melalui dinamika kelompok memperoleh
bahan dan membahas pokok bahasan (topik) tertentu untuk menunjang pemahaman dan
pengembangan kemampuan sosial, baik sebagaiindividu maupun sebagai pelajar,
kegiatan belajar, karir/jabatan, serta untuk pengambilan keputusan atau
tindakan tertentu melalui dinamika kelompok. Yang bertujuan untuk pengembangan
kemampuan bersosialisasi, khususnya kemampuan berkomunikasi peserta layanan.
g)
Layanan Konseling Kelompok
Layanan konseling kelompok merupakan
layanan yang memungkinan peserta didik (masing-masing anggota kelompok)
memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan pengentasan permasalahan pribadi
melalui dinamika kelompok.Masalah yang dibahas itu adalah maalah-masalah
pribadi yang dialami oleh masing-masing anggota kelompok, dengan konselor
sebagai pemimpin dari kegiatan kelompok.Layanan ini mengaktifkan dinamika
kelompok untuk membahas berbagai hal yang berguna bagi pengembangan pribadi dan
pemecahan masalah individu yang menjadi peserta layanan.Yang bertujuan untuk
berkembangnya kemampuan bersosialisasi dan komunikasi individu.
h) Layanan Konsultasi
Layanan Konsultasi merupakan layanan
yang membantu peserta didik danatau pihak lain dalam memperoleh wawasan,
pemahaman, dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi dan
atau masalah peserta didik. Pengertian konsultasi dalam program BK adalah
sebagai suatu proses penyediaanbantuan teknis untuk konselor, orang tua, administrator
dan konselor lainnyadalam mengidentifikasi dan memperbaiki masalah yang
membatasi efektivitaspeserta didik atau sekolah konseling atau psikoterapi
sebab konsultasi tidak merupakan layanan yang langsung ditujukan kepada klien,
tetapi secara tidak langsung melayani klien melalui bantuan yang diberikan
orang lain. Layanan ini bertujuan agar konsulti memiliki kemampuan diri yang
berupa wawasan, pemahaman, dan cara-cara bertindak yang terkait langung dengan
suasana atau permasalahan pihak ketiga.Pihak ketiga adalah orang yang mempunyai
hubungan baik dengan konsulti, sehingga permasalahan yang dialami oleh pihak
ketiga setidak-tidaknya sebahagian menjadi tanggung jawab konsulti.
i) Layanan Mediasi
Istilah mediasi terkait dengan
istilah media yang berasal dari kata medium yang berarti
perantara. Dalam literatur Islam istilah mediasi sama dengan wasilah yang
juga berarti perantara. Berdasarkan arti diatas, mediasi bisa dimaknai suatu
kegiatan yang mengantarai atau menjadi wasilah atau menghubungkan yang semula
terpisah.Layanan mediasi merupakan layanan yang membantu peserta didik
menyelesaikan permasalahan ataupun perselisihan dan memperbaiki hubungan antar
peserta didik dengan konselor sebagai mediator.Layanan mediasi juga berarti
layanan atau bantuan terhadap dua pihak atau lebih yang sedang dalam kondisi
bermusuhan.Yang bertujuan agar tercapai kondisi hubungan yang positif dan
kondusif di antara para klien atau pihak-pihak yang bertikai atau bermusuhan.
C. Jenis-Jenis Bidang Layanan Bk
a) Bidang Pengembangan Pribadi
Bimbingan pribadi bisa dimaknai
sebagai suatu bantuan dari pembimbing kepada terbimbing (induvidu) agar dapat
mencapai tujuan dan tugas perkembangan pribadi dalam mewujudkan pribadi yang
mampu bersosialisasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan secara baik[1]. Dengan tujuan membantu individu agar bisa memecahkan
masalah-masalah yang bersifat pribadi, serta mewujudkan pribadi yang mampu
bersosialisasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan secara baik.
b) Bidang Pengembangan Sosial
Bimbingan sosial bermakna suatu
bimbingan atau bantuan dalam menghadapi dan memecahkan masalah-masalah sosial
seperti pergulan, penyelesaian masalah konflik, penyesuaian diri dan
sebagainya, agar dapat mewujudkan pribadi yang mampu bersosialisasi dan
menyesuaikan diri serta mampu melakukan interaksi sosial secara baik dengan
lngkungan sosialnya.
c) Bidang Pengembangan Kegiatan Belajar
Bimbingan belajar atau bimbingan
akademik adalah suatu bantuan dari pembimbing kepada individu (siswa) dalam hal
menemukan cara belajar yang tepat, dalam memilih program studi yang sesuai, dan
dalam mengatasi kesukaran-kesukaran yang timbul berkaitan dengan tuntutan-tuntutan
belajar di institusi pendidikan. Yang bertujuan membantu individu (siswa) agar
mencapai perkembangan yang optimal, sehingga tidak menghambat pekembangan
belajar siswa.
d) Bidang Pengembangan Karier
Bimbingan karier merupakan suatu
bantuan dari pembimbing kepada individu dalam mempersiapkan diri menghadapi
dunia pekerjaan, serta menghadapi dan memecahkan masalah-masalah yang
menyangkut karier tertentu.Yang bertujuan agar individu tersebut mampu
memahami, merencanakan, memilih menyesuaikan diri, dan mengembangkan
karier-karier tertentu saat mereka mulai memasuki dunia kerja.
e) Bidang Pengembangan Kehidupan Berkeluarga
Bimbingan kehidupan berkeluarga
merupakan suatu bimbingan yang diberikan oleh pembimbing kepada individu dalam
menghadapi dan memecahkan masalah kehidupan berkeluarga.Yang bertujuan agar
individu tersebut memperoleh pemahaman yang benar tentang kehidupan
berkeluarga.
f) Bidang Pengembangan Kehidupan
Beragama
Bimbingan pengembangan kehidupan
beragama adalah bantuan yang diberikan pembimbing kepada suatu individu agar
mampu menghadapi dan memecahkan masalah-masalah yang berkenaan dengan kehidupan
beragama.Yang bertujuan agar individu tersebut memiliki pemahaman yang baik dan
benar tentang ajaran agamanya.
D. Kegiatan Pendukung Bk
Agar layanan
bimbingan dan konseling dapat berjalan efektif dan mencapai hasil sesuai dengan
tujuan yang diharapkan maka diperlukan kegiatan-kegiatan pendukung bimbingan
dan konseling. Kegiatan-kegiatan pendukung pelayanan bimbingan koseling
tersebut adalah sebagai berikut:
1.
Aplikasi instrumentasi
Aplikasi
Instrumentasi adalah upaya pegungkapan melalui pengukuran dengan memakai
alat ukur atau instrument tertentu. Hasil aplikasi ditafsirkan, disikapi dan
digunakan untuk memberikan perlakuan terhadap klien dalam bentuk layanan
konseling agar diperoleh data tentang kondisi tertentu atas diri klien. Data
tersebutkemudian digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk penyelenggaraan
bimbingan dan konseling.
2. Himpunan data
Merupakan
suatu upaya penghimpunan, penggolongan-penggolongan, dan pengemasan data dalam
bentuk tertentu. Bertujuan untuk memperoleh pengertian yang lebih luas, lebih
lengkap dan lebih mendalam tentang diri dan membatu klien memperoleh pemahaman
diri sendiri.
3. Konferensi
kasus
Merupakan
forum terbatas yang dilakukan oleh pembimbing atau konselor guna membahas suatu
permasalahan dan arah pemecahannya Bertujuan untuk mengumpulkan data secara
lebih luas dan akurat serta menggalang komitmen pihak-pihak yang terkait dengan
kasus yang terkait dengan kasus dalam rangka pemecahan masalah.
4.
Kunjungan rumah
Merupakan
upaya mendeteksi kondisi keluarga dalam kaitannya dengan permasalahan-permasalahan
individu atau klien yang menjadi tanggung jawab pembimbing atau konselor dalam
pelayanan bimbingan dan konseling. Kunjungan dilakukan apabila data klien untuk
kepentingan layanan BK belum atau tidak diperoleh melalui wawancara dan
angket.Tujuannya untuk memperoleh data yang lebih lengkap dan akurat serta
bertujuan untuk menggalang komitmen antara orang tua dan anggota keluarga
lainnya dengan pihak-pihak terkait yang berkenaan dengan pemecahan masalah
klien.
5. Alih
tangan kasus
Merupakan
upaya mengalihkan atau memindahkan tanggung jawab memecahkan masalah atau
kasus-kasus tertentu yang dialami klien kepada orang lain yang lebih mengetahui
dan berwenang. Bertujuan untuk memperoleh pelayanan yang optimal
dan pemecahan masalah klien secara lebih tuntas.
6. Tampilan Kepustakaan
Yaitu kegiatan
pendukung dalam bimbingan dan konseling dimana memberikan bantuan layanan
dengan menyediakan berbagai bahan pustaka yang dapat digunakan dan dimanfaatkan
klien dalam pengembangan pribadi, kemampuan sosial, kegiatan belajar, dan
karier atau jabatan.
E.
Pengertian Media Bk
Media Bimbingan
Konseling. Pengertian media
dalam bimbingan konseling sebagai hal yang digunakan menjadi perantara atau
pengantar ketika guru BK (konselor) melaksanakan program BK. Namun dalam
perkembanganya Media BK tidak sebatas untuk perantara
atau pengantar ketika konselor melaksanakan program BK tetapi memiliki makna yang lebih luas
yaitu segala alat bantu yang dapat digunakan dalam melaksanakan program BK.
Ada
beberapa jenis media dalam program BK yaitu:
1. Media untuk menyampaikan informasi. Media untuk menyampaikan informasi
selebaran,leaflet, booklet, dan papan bimbingan
2. Media sebagai alat ( pengumpul data
dan penyimpan data).
a) Media Pengumpul data seperti: angket,
pedoman wawancara, lembaran observasi berupa anekdo record, daftar cek, skala
penilaian, mekanikal device, camera, tape, daftar cek masalah, lembar
isian pilihan teman (semua dapat dibuat sendiri kecuali mekanikal device,
camera, tape).
b) Media penyimpan data seperti: kartu
pribadi, buku pribadi, map, disket, folder, filing cabinet, almari, rak dll
3.Media
sebagai alat bantu dalam memberikan group information.
a) Media
auditif : radio, tape
b) Media
visual : gambar, foto, tranparansi, lukisan,
dll
c) Media audio
visual :
film yang ada suaranya
4. Media
sebagai Biblioterapi.Buku-buku,
majalah, komik ( yang penting di dalamnya berisi cara-cara atau tips ) misalnya
cara beternak ayam, cara cepat membaca Alquran, cara mengatasi rendah diri,
cara meningkatkan motivasi belajar, dan beberapa buku yang berisi cara-cara
atau tips lainnya.
5. Media sebagai
alat menyampaikan laporan. Berupa
laporan kegiatan BK.Laporan bisa mingguan, bulanan, semesteran dan tahunan.
F.
Tujuan Dan Fungsi
Menggunakan Media Bk
1.
Tujuan menggunakan media BK
a. Memperjelas pesan agar
tidak terlalu verbalistis
b. Mengatasi keterbatasan
ruang, waktu, tenaga, dan daya indra
c. Menimbulkan minat individu, interaksi lebih
langsung antara individu dengan konselor.
d. Memberi
rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang
sama.
e. Proses layanan bimbingan
dan konseling dapat lebih menarik.
f. Proses layanan
bimbingan dan konseling dapat lebih interaktif.
g. Kualitas layanan
bimbingan dan konseling dapat ditingkatkan.
2.
Fungsi
menggunakan Media BK
a. Sebagai sarana bantu untuk mewujudkan
situasi bimbingan dan konseling yang lebih efektif.
b. Media bimbingan dan konseling
merupakan bagian integral dari keseluruhan layanan bimbingan dan konseling.
c. Media bimbingan dan konseling
berfungsi sebagai alat hiburan, dengan demikian tidak diperkenankan
menggunakannya sekedar untuk permainan atau untuk memancing perhatian individu.
d. Melalui
media bimbingan dan konseling individu dapat lebih mudah memahami masalah yang
dialami.
e. Media
bimbingan dan konseling berfungsi untuk meningktakan kualitas layanan
bimbingan dan konseling.
G.
Prosedur Pengembangan Bk
1. Hakikat Perencanaan Media
Pengadaan media dapat
menggunakan media yang sudah ada yang dibuat oleh pihak tertentu (produsen
media) dan kita dapat langsung menggunakanya.Selain itu, konselor juga dapat
membuat media sendiri sesuai dengan kebutuhan.Disinilah diperlukannya
perencanaan. Jika kita mempunyai media dengan cara membeli yang sudah ada,
kegiatan perencanaan media tidak terlalu banyak dilakukan, cukup dengan
mencocokan isi materi layanan bimbingan dan konseling yang akan disampaikan
dengan media yang tersedia, Berbeda halnya jika kita membuat media sendiri
berdasarkan kebutuhan, dalam hal ini diperlukan analisis terhadap berbagai
aspek, sehingga media bisa dibuat sesuai kebutuhan.
2. Kriteria Pemilihan Media
Kriteria pemilihan
media dikembangkan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, kondisi dan
keterbatasan yang ada padamedia yang
bersangkutan. Pemilihan media merupakan komponen dari sistem instruksional
secara keseluruhan.
3. Model/Prosedur
Pemilihan Media
Tujuan pengelompokan
maupun pemilihannya memang berlainan. Karena itu kita juga tidak perlu heran
bila kemudian timbul berbagai jenis, cara, maupun prosedur pemilihan media.
Namun demikian dilihat dari bentuknya, cara-cara tersebut dapat dikelompokkan
menjadi tiga model yaitu model flowchart yang menggunakan sistem pengguguran
(atau eliminasi) dalam pengambilan keputusan pemilihan, model matriks yang
menangguhkan proses pengambilan keputusan pemilihan sampai seluruh pemilihan
kriterianya pemilihanya diidentifikasi, dan model ceklist yang juga
menangguhkan keputusan pemilihan sampai semua kriterianya dipertimbangkan.
4. Langkah-langkah
perencanaan Media
Secara umum dapat
dirinci sebagai berikut :
(a) Identifikasi kebutuhan dan
karakteristik individu,
(b) Perumusan tujuan bimbingan dan
konseling,
(c) Perumusan butir-butir materi yang
terperinci,
(d) mengembangkan alat pengukur
keberhasilan,
(e) GBPM (Garis Besar PengembanganMedia
),
(f) Menuliskan naskah media,
(g) Merumuskan instrumen dan tes,
(h) Revisi.
H.
Jenis-Jenis Media Bk
a) Media Grafis.Media
grafis adalah media visual yang menyajikan fakta, ide, atau gagasan melalui
penyajian kata-kata, kalimat, angka-angka, dan symbol atau gambar. Grafis
digunakan untuk menarik perhatian, memperjelas sajian/ide, dan mengilustrasikan
fakta-fakta sehingga menarik dan dapat diingat.Yang termasuk media grafis
seperti; grafik,diagram, bagan, sketsa, poster, dan papan.
b) Bahan Cetak.
Media bahan cetak adalah media visual yang pembuatannya melalui proses
pencetakan, media ini menyajikan pesannya melalui huruf dan gambar-gambar yang
diilustrasikan untuk lebih memperjelas pesan atau informasi yang disajikan.
Jenis media bahan cetak seperti, buku teks, dan modul.media teks merupakan
krakter alfanumerik yang mungkin ditmpilkan dalam format apa pun, buku, poster,
papan tulis, layar komputer.
c) Gambar Diam.
Media gambar diam adalah media visual yang berupa gambar yang dihasilkan
melalui proses fotografi. Jenis media gambar ini adalah foto.Media gambar diam
dapat digunakan untu berbagai macam layanan bimbingan dan konseling.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari satu segi dapat kita lihat
bahwa Bimbingan dan Konseling memiliki arti yang sama yaitu proses pemberian
bantuan terhadap seseorang, atau sekelompok orang. Dari segi lain konseling
merupakan alat dalam pemberian bimbingan, konseling juga merupakan alat yang
paling ampuh dalam keseluruhan program bimbingan atau dengan kata lain konseling
merupakan titik sentral dari keseluruhan kegiatan bimbingan.
Bimbingan dan konseling
juga merupakan suatu proses komunikasi, artinya di dalamnya terjadi proses
penyampaian pesan dari seseorang (sumber pesan) kepada seseorang atau
sekelompok orang (penerima pesan). Media merupakan bagian dari proses
komunikasi. Baik buruknya sebuah komunikasi ditunjang oleh penggunaan saluran
dalam komunikasi tersebut.Saluran/ channel yang dimaksud adalah media. Karena
pada dasarnya bimbingan dan konseling merupakan proses komunikasi, maka media
yang dimaksud adalah media bimbingan dan konseling. Bentuk komunikasi yang
terdapat dalam layanan bimbingan dan konseling yaitu membutuhkan peran media
untuk dapat meningkatkan tingkat komunikasi dalam proses bimbingan dan konseling.
B. Saran
Seorang konselor bisa dinilai
memiliki mutu kerja yang berkualitas jika bisa membimbing individu dengan baik,
jadi hendaknya mendalami dan menguasai bidang Bimbingan dan Konseling terutama
dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Agar jika terjadi masalah yang di hadapi
individu (klien) hendaknya mampu membimbing mereka agar menjadi pribadi yang
berkualitas pula.
DAFTAR PUSTAKA
Hikmawati, Fenti. 2011. Bimbingan
Konseling. Jakarta : Rajawali Pers.
Syahril, Riska Ahmad. 1987. Pengantar
Bimbingan dan Konseling. Padang: Angkasa
Raya.
Syamsu, Yusuf dan Ahmad
Juntika.2005. Landasan Bimbingan dan Konseling.
Bandung: Rosdakarya.
Tohirin. 2011. Bimbingan dan
Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis
Integrasi). Jakarta : PT Grafindo Persada.
Prayitno,
Erman Amti. 2004. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling, Jakarta:
PT Rineka Cipta.
Tohirin.
2008. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah Berbasis
Integrensi. Jakarta: PT Raja Grafindo.
Ibnu
Hadjar.1996.Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif dalam Pendidikan.
Jakarta:RajaGrafindo Persada.
Saifudin
Azwar. 2009. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sumadi Suryabrata. 2008. Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
https://nellysside.wordpress.com/2013/09/25/pelayanan-bimbingan-dan-konselingpada satuan-pendidikan-dasar-dan-menengah-kurikulum-2013-2/http://agassigudangmahasiswa.blogspot.co.id/2015/02/pengertian-tujuan-arahpelayanan.html
0 Response to "Makalah BK"
Posting Komentar